Sebuah Renungan :
Eksistensi segala sesuatu itu bagaikan seekor kuda yang berlari cepat. Dengan setiap gerakan, eksistensi pun berubah. Pada setiap detik, ia mengalami transformasi, bahwa tak ada sesuatu pun yang diam dalam ciptaan dan tak ada satu fenomena pun yang tetap konstan di tempatnya selama dua saat berturut-turut. Segala sesatu terus menerus memerlukan penambahan dari Tuhan, karena tak ada sesuatu wujudpun ada dengan sendirinya. Segala sesuatu bisa ada jika Tuhan memberinya eksistensi. Jika Tuhan tidak memberinya eksistensi pada alam semesta untuk sesaat lamanya, maka ia pasti bakal lenyap dan musnah. Karena itu, setiap saat Tuhan mencipta ulang kosmos untuk mencegah agar tidak musnah dan lenyap.
Banyak ahli menginterpretasikan perubahan dan transmutasi yang konstan ini dalam artian efek saling pengaruh antara nama - nama ilahi yang beragam. Jadi setiap saat, rahmat dan kelembutan Ilahi menciptakan dan melahirkan segala sesuatu di alam semesta ini. Dalam ujaran lain, setiap saat Allah menegaskan kembali keserupaan-Nya di dalam kosmos.
"Karena itu, persis sebagaimana rahmatnya bersifat menciptakan, maka begitu pulalah murka-Nya yang bersifat menghancurkan".
Setiap saat, kelembutan Ilahi menciptakan dunia, dan setiap saat pula kekerasan Ilahi menghancurkannya.
"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan"(QS 51:49)
Tidak ada komentar: